• Hadits ke 56 – Bab Kejujuran

    Dari Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib Radiyallahu Anhuma, dia berkata, “Saya menghafal beberapa kalimat dari Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam yaitu, “Tinggalkan sesuatu yang meragukanmu menuju sesuatu yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya jujur itu menimbulkan ketenangan, sedangkan dusta itu menimbulkan kebingungan.

    (HR. At-Tirmidzi, menurutnya Hadits ini Shahih)

     

    Faedah Hadits :

    1. Menahan diri dari hal-hal yang syubhat dan mutasyabihat seraya menjauhinya merupakan salah satu bentuk wara’. Sesungguhnya sesuatu yang halal lagi murni tidak akan tercampuri dengan keraguan di dalam hati seorang mukmin. Barang siapa menjauhi perkara syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya
    2. Menahan diri dari syubhat hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang keadaanya benar, tegak, lurus (istiqomah) serta amalnya selalu sama dan serupa dalam ketakwaan dan wara’, adapun orang-orang yang melanggar hal-hal yang diharamkan secara jelas sementara dia bersikap hati-hati terhadap syubhat-syubhat kecil, ini adalah sikap wara’ yang dingin dan kebodohan yang berlebihan
    3. Kembali ke hati ketika ditimpa keraguan. Apa yang menjadi hati merasa tenang dan hati terasa lapang, maka hal itulah yang disebut dengan kebaikan sesuatu hal yang halal. Sebab, kebaikan akan menjadi terasa tenang, sedangkan kebalikan dari itu adalah dosa, haram dan keburukan. yang menjadikan hati merasa gundah dan tidak tenang. Dianjurkan agar didalam hati tidak terdapat kecenderungan yang telah mendahulu atau hawa nafsu yang telah menguasai, karena kesimpulan-kesimpulan terahir (nilai) merupakan bayangan dari permulaan yang telah ada sebelumnya.

    ____________________________________________________________________________

    # Disadur dari Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyadhush Shalihin Karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali


    Yayasan Riyadhush Sholihin Tegal

     

Comments are closed.